Halaman
105
Saya Pandai
Berkomunikasi
Pelajaran 8
Gambar 8.1
Berkat teknologi, seseorang dapat ber-
komunikasi dengan cepat dan langsung dari jarak jauh.
Dokumen penulis
1. Kamu diajak belajar menerima telepon dan mencatat pesan, lalu
menyampaikan pesan yang kamu terima melalui telepon tersebut.
2. Kamu diajak belajar membaca teks secara intensif dan
memahami isi setiap paragrafnya untuk menemukan kalimat
utama.
3. Kamu diajak menggunakan ejaan yang tepat untuk menulis
karangan dengan topik-topik sederhana berdasarkan kerangka
karangan yang dibuat.
106
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
Pada pelajaran ini kamu diajak menyampaikan pesan secara lisan,
yaitu melalui telepon. Pernahkan kamu bertelepon dengan teman atau
saudaramu untuk menyampaikan pesan? Pernahkah kamu menerima
telepon dari seseorang dan diminta menyampaikan pesannya?
Bagaimana caranya? Ayo, ikuti pelajaran ini dengan baik!
A. Menyampaikan Pesan yang Diterima
Melalui Telepon
Pada pelajaran ini kamu diajak belajar menerima telepon dengan sopan santun
bertelepon. Selanjutnya, kamu diminta untuk menyampaikan pesan yang kamu
terima sesuai isinya.
Tahukah kamu gunanya bertelepon? Tentu saja gunanya adalah
kamu dapat berkomuniskasi dari jarak jauh, misalnya dengan temanmu,
saudaramu, ayah, ibu, kakek, nenek, gurumu, dan sebagainya. Telepon
dapat dipakai untuk menanyakan kabar saudara yang tinggal jauh, untuk
berdiskusi tentang PR, untuk menyampaikan pesan, dan sebagainya.
Jika suatu hari telepon di rumahmu berdering. Kamu pun
mengangkat telepon itu. Ternyata si penelepon ingin berbicara dengan
kakakmu/adikmu, padahal ia sedang ke warung. Nah, teman kakakmu
lalu berpesan agar kamu menyampaikan kepada kakakmu. Untuk itu,
kamu dituntut mampu menyampaikan pesan itu dengan benar. Dapatkah
kamu melakukannya dengan baik?
Pesan yang kamu terima melalui telepon, hendaknya disampaikan
dengan baik. Agar kamu tidak lupa isi pesan dari penelepon, hendaknya
kamu mencatat pesan tersebut. Hal-hal yang perlu kamu catat antara
lain nama penelepon, waktu bertelepon, isi pesan melalui telepon, orang
yang dituju. Oleh karena itu, jika di rumahmu terpasang pesawat telepon
usahakan menyediakan alat tulis dan kertas kecil di samping pesawat
telepon tersebut.
1. Menerima Pesan Melalui Telepon
Perhatikan contoh percakapan melalui telepon antara Vina dan Kak
Dani berikut ini!
kriiinnnnggggg...... kkkrrrriiiinnngggg ........... krrriiiinnnngggg.........
107
Vina
: Halo, selamat pagi.
Kak Dani : Selamat pagi.
Ilham
: Apakah benar ini rumah Ilham?
Kak Dani : Benar. Ini siapa, ya?
Vina
: Saya Vina, teman sekelas Ilham.
Kak Dani : Oh, Vina. Saya kakaknya.
Vina
: Apa Ilham ada, Kak?
Kak Dani : Sedang ke warung. Ada yang bisa Kakak bantu?
Vina
: Terima kasih, Kak. Kalau begitu, titip pesan buat Ilham.
Kak Dani : Boleh. Tunggu sebentar ya, Kakak ambil kertas dan pensil.
Oke, apa pesannya?
Vina
: Ilham ditunggu di sekolah pukul 15.00, akan ada latihan
untuk persiapan lomba baca puisi.
Kak Dani : Baiklah, nanti Kakak sampaikan pesannya.
Vina
: Terima kasih, Kak. Selamat pagi.
Kak Dani : Sama-sama. Selamat pagi.
Setelah mencermati contoh percakapan melalui telepon di atas, coba
peragakan dengan teman sebangku! Tentukan siapa yang berperan
sebagai Kak Dani dan siapa yang berperan sebagai Vina. Jika kamu
mampu, hafalkan percakapan tersebut! Setelah itu, lakukan tugas berikut
ini!
Kamu telah memahami isi percakapan melalui telepon antara
Ilham dan Kak Dani. Ilham menelepon Vina, ternyata yang
menerima adalah Kak Dani. Selanjutnya, Ilham berpesan
kepada Kak Dani. Apa pesan yang ingin disampaikan Kak Dani
kepada Vina? Coba tulislah dengan lengkap dan serahkan
kepada gurumu untuk
dinilai!
Gambar 8.2
Bertelepon hendaknya dengan bahasa
yang santun.
Dokumen penulis
108
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
2. Menyampaikan Pesan Melalui Telepon
Kamu akan diajak untuk berpraktik menyampaikan pesan melalui
telepon. Agar tidak lupa, coba tuliskan pesan yang kamu terima pada
secarik kertas.
Andaikan kamu sebagai Kak Dani pada contoh percakapan di atas,
coba tulislah seperti format berikut ini!
Penelepon
: .......................................
Waktu telepon : - hari .............................
- tanggal ........................
- pukul ..........................
Isi pesan
: .......................................
Sebelum praktik bertelepon, hendaknya kamu pahami hal-hal
penting dalam berkomunikasi melalui telepon.
a. Ketika Menerima Telepon
-
Berbicara dengan sopan.
-
Menyediakan alat mencatat.
-
Menyebutkan identitas diri.
-
Menanyakan maksud penelepon dengan sopan.
-
Berbicara dengan bijaksana, misalnya: “Baik, Bu” atau “Terima
kasih, Pak.”
-
Usahakan tidak menutup pembicaraan lebih dahulu.
b. Ketika Menelepon
-
Yakinkan nomor telepon yang akan dihubungi, agart tidak salah
sambung.
-
Siapkan pokok pembicaraan.
-
Lakukan pembicaraan dengan singkat dan jelas.
Nah, berikut ini tips cara bertelepon yang benar.
1. Angkatlah gagang telepon.
2. Tekan nomor telepon yang akan kamu tuju. Jika berada di luar
kota, tekan kode wilayah, lalu nomor tujuan. Misalnya, tujuan Solo
tekan nomor 0271, tujuan Jakarta tekan nomor 021, tujuan Bandung
tekan nomor 022, dan sebagainya.
3. Setelah sambung, ucapkan salam. Misalnya: “Selamat pagi” atau
“Selamat siang”, atau “Assalamualaikum”.
4. Jika salammu dijawab, sebutkan namamu dan nama orang yang
akan diajak bicara.
5. Jika orang yang kamu cari tidak ada, titipkan pesan kepada penerima
telepon itu.
109
6. Jika penerima telepon adalah orang yang kamu cari, langsung
sampaikan maksudmu meneleponnya.
7. Sampaikan maksudmu dengan singkat dan akhiri dengan ucapan
“Terima kasih”.
8. Untuk salam penutup, kamu dapat mengucapkan, “Selamat pagi”
atau “Selamat siang” atau “Assalamualaikum”.
Praktikkan bertelepon dengan teman sebangkumu! Kamu
sebagai penelepon dan temanmu sebagai penerima telepon.
Lakukan secara bergantian!
Sampaikan pesan dalam percakapan di bawah ini!
Diana
: Halo, selamat sore. Saya Diana, bisa bicara dengan
Sally?
Dito
: Selamat sore, Diana. Ini Kak Dito.
Diana : Oh, Kak Dito. Sally ada, Kak?
Dito
: Sally diajak ibu ke rumah nenek. Ada apa, Diana?
Diana : Saya mau pinjam majalah
Idola Cilik
.
Tolong sampaikan ke Sally, ya Kak.
Dito
: Iya, Diana. Nanti Kakak sampaikan kepada Diana.
Diana : Terima kasih, Kak Dito. Selamat sore.
Dito
: Sama-sama. Selamat sore.
B. Membaca Intensif Teks untuk Menemukan
Kalimat Utama
Pada pelajaran ini kamu diajak belajar membaca teks secara intensif dan
menemukan kalimat utama setiap paragrafnya. Selanjutnya, kamu diajak
merangkum isi teks dengan kalimat yang singkat.
Setiap hari tentu kamu melakukan kegiatan membaca, bukan? Entah
itu membaca buku pelajaran, buku bacaan anak, majalah, koran, buku
pengetahuan, dan sebagainya. Jika kamu rajin dan suka membaca,
bagus! Dengan banyak membaca, berarti pengetahuan dan wawasanmu
bertambah.
Pada pelajaran ini kamu diajak membaca suatu teks secara intensif.
Tahukah kamu yang dimaksud membaca intensif? Jika kamu membaca
suatu teks dengan cermat dan penuh perhatian, itulah kegiatan membaca
intensif.
110
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
1. Membaca Teks secara Intensif dan Menemukan
Hal-Hal Penting
Bacalah teks di bawah ini dengan cermat dan penuh perhatian!
Sambil membaca, catatlah hal-hal penting yang kamu temukan!
Asal Mula Mie Instan
Sudah jadi rahasia umum, cara paling praktis bagi mereka yang kurang
bisa memasak, namun ingin makan murah meriah, mie instan jadi jalan
termudah. Makanan berupa mie dalam kemasan itu bahkan sangat terkenal di
kalangan mahasiswa yang tinggal di kos-kosan. Tak hanya itu, para peronda
malam pun kadang jika lapar, kini dengan mudah mendapatkan warung-warung
mie instan yang buka 24 jam. Karena itu, mie jenis ini memang sangat populer
di semua kalangan.
Tahukah kamu makanan ini ternyata tercipta karena terjadinya resesi
ekonomi di Jepang? Saat itu, salah satu makanan utama orang Jepang, yaitu
mie, dianggap sulit didapat. Masyarakat di sana oleh menteri kesehatannya
dipersilakan untuk memakan roti dari gandum. Sebab, untuk memasak mie
butuh bahan olahan yang memang sulit didapat dan makin mahal harganya.
Kala itu, antrean panjang orang yang ingin mendapatkan makanan memang
terjadi di mana-mana. Inilah salah satu dampak buruk kekalahan Jepang dalam
perang dunia II.
Ketika itulah, seorang pemuda bernama Momofoku Ando ikut merasakan
dampak kesulitan ini. Karena itu, ia pun memutar otak bagaimana menyediakan
makanan mie yang praktis dan cepat. Sebagai seorang pengusaha, ia melihat
peluang dari kesulitan itu. Dengan tekad menyediakan mie sesuai kebutuhan
masyarakat Jepang, Momofoku, yang aslinya berasal dari Taiwan ini, mencoba
membuat berbagai formula mie.
Suatu kali, ia menemukan bahwa mie yang basah bisa dikeringkan. Dan,
dengan penggorengan yang cepat, mie bisa dikemas sehingga bisa tahan lama.
Untuk menyajikannya, mie kering ini tinggal disiram atau direndam dengan air
panas. Inovasi inilah yang merupakan cikal bakal pertama mie instan di dunia.
Otak bisnisnya pun segera berjalan. Momofoku lalu berinisiatif membuat
rasa pada mie buatannya, yakni dengan menambahkan kaldu ayam. Dia pun
memberi nama produknya itu “Chikin Ramen” dan mengenalkannya pada pasar
pada tahun 1958. Tak hanya itu, ia lantas membuat perusahaan dengan nama
Gambar 8.3
Tahukah kamu asal mula mie
instan yang biasa kamu makan?
111
Nissin Food Products Co. Dengan produk mienya, perusahaan itu lantas segera
diterima oleh masyarakat luas. Momofoku pun terus berusaha berinovasi agar
produknya makin dikenal dunia. Salah satunya, ia menciptakan mie gelas (
cup
noodles
) pada tahun 1971. Mie dalam wadah yang tahan air dan mudah dibawa
ke mana-mana membuat mie instan Momofoku jadi terkenal di seantero dunia.
Sebuah krisis, sekali lagi terbukti bisa melahirkan berjuta peluang. Hanya
orang seperti Momofoku inilah, dengan kejelian, berhasil mengubah tantangan
menjadi peluang. Sungguh luar biasa!
(Sumber:
www.transanak.co.id
)
Selanjutnya, bentuklah kelompok dalam kelasmu! Bersama
kelompokmu, coba diskusikan tentang isi pokok teks tersebut! Gunakan
catatanmu tentang hal-hal penting dalam bacaan tersebut! Tulislah
hasilnya di buku tugas dan serahkan kepada gurumu!
2. Menentukan Kalimat Utama dalam Paragraf
Perhatikan kembali bacaan
Asal Mula Mie Instan
! Berapa jumlah
paragraf dalam bacaan tersebut? Tahukah kamu bahwa setiap paragraf
itu ada kalimat utamanya? Nah, apa kalimat utama itu? Coba simak
penjelasan berikut ini!
Kalimat utama adalah kalimat yang memuat isi pokok paragraf.
Inilah contohnya!
Tadi pagi di sekolahku diadakan lomba baca puisi. Pesertanya
adalah perwakilan setiap sekolah yang ada di kecamatanku.
Jumlah semuanya lima belas orang. Sekolahku mengirim
perwakilan paling banyak, yakni lima orang. Dari sekolah lain,
jumlahnya rata-rata dua orang.
Berdasarkan contoh paragraf di atas, pikiran pokoknya adalah
lomba
baca puisi
. Pikiran pokok tersebut terdapat pada sebuah kalimat yang
disebut kalimat utama. Kalimat utama pada paragraf di atas terdapat
pada awal paragraf, yang berbunyi “Tadi pagi di sekolahku diadakan
lomba baca puisi”.
Kalimat-kalimat lain pada paragraf tersebut merupakan kalimat
penjelas yang berisi pikiran penjelas. Jumlah kalimat penjelas pada
paragraf tersebut ada empat. Jumlah tersebut dapat ditentukan dengan
menghitung jumlah tanda baca titik pada akhir kalimat.
Apakah kamu sudah paham cara menentukan kalimat utama dalam
paragraf? Jika kamu dapat menemukan kalimat utama dalam paragraf,
tentu kamu dapat menemukan kalimat penjelasnya.
112
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
Untuk mengetahui tingkat pemahamanmu tentang kalimat utama,
coba kerjakan tugas berikut ini!
1. Bacalah sekali lagi bacaan
Asal Mula Mie Instan
secara
cermat!
2. Tentukan kalimat utama tiap-tiap paragraf dalam bacaan
tersebut! Ingat, tentukan dahulu isi pokok tiap paragrafnya!
3. Tulislah hasilnya di buku tugasmu dan serahkan kepada
gurumu untuk dinilai!
Menggunakan Kata
tetapi
dalam Kalimat
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini!
a. Aulia anak pandai.
b. Aulia pemalas.
==> Aulia anak pandai,
tetapi
pemalas.
a. Desi masih kelas empat.
b. Desi sudah pandai membuat cerpen.
==> Desi masih kelas empat, tetapi sudah pandai membuat cerpen.
Contoh kedua kalimat di atas menggunakan kata
tetapi
. Fungsi kata
tetapi
untuk menyambungkan kalimat-kalimat yang bermakna saling
berlawanan.
Gabungkan kalimat-kalimat di bawah ini dengan kata “tetapi”!
1. a. Reni anak yang pandai.
b. Reni tidak sombong.
2. a. Pak Alam selalu sibuk bekerja.
b. Danar tidak pernah membantunya.
3. a. Herman memiliki banyak uang.
b. Herman jarang jajan.
4. a. Bajunya sangat bagus.
b. Harganya tidak mahal.
5. a. Hari ini keadaannya terang benderang.
b. Hujan turun dengan lebat.
113
C. Menyusun Karangan dari Berbagai Topik
Sederhana
Pada pelajaran ini kamu diajak belajar menentukan topik atau tema karangan.
Kamu juga diajak membuat kerangka karangan, lalu mengembangkan menjadi
karangan yang baik.
Kamu telah belajar menulis surat, menulis pantun, dan menulis
pengumuman, bukan? Nah, pada pelajaran ini kamu diajak menulis
karangan dengan topik sederhana. Ayo, pelajari uraian di bawah ini
dengan baik, agar kamu lancar menulis karangan!
1. Menentukan Topik atau Tema dan Kerangka
Karangan
Tahukah kamu yang disebut topik atau tema? Ya, topik disebut
juga dengan tema. Artinya, gagasan utama dari sebuah cerita/karangan.
Tema dalam karangan dapat diperoleh dari pengalaman diri sendiri
maupun orang lain. Pengalaman terdiri atas pengalaman akan sesuatu
yang pernah dilihat, dirasakan, didengar, dicium, maupun diraba.
Inilah contohnya!
a. Kamu pernah melihat seorang anak hampir tenggelam.
b. Kamu pernah merasakan tanganmu berdarah karena terkena pisau.
b. Kamu pernah mencium bunga mawar yang sangat harum baunya.
c. Kamu pernah memegang kain sutra yang halus sekali.
d. Kamu pernah mendengar tetanggamu menyalakan radio dengan
volume yang keras sekali.
Berdasarkan beberapa contoh pengalaman di atas, berikut ini
diberikan contoh tema untuk menulis karangan. Dari contoh pengalaman
yang pertama di atas dapat dibuat tema “Peristiwa”. Setelah menentukan
tema adalah membuat kerangka karangan.
Inilah contoh kerangka karangan dengan tema “Peristiwa”.
a. Berjalan di tepi sungai.
b. Seorang anak terpeleset.
c. Teman-temannya berteriak minta tolong.
d. Berusaha menolong.
e. Berenang ke arah anak yang tenggelam.
f. Membawa ke tepi sungai.
g. Anak itu selamat.
114
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
1. Berdasarkan contoh kerangka di atas, coba buatlah karangan
yang menarik!
2. Tulislah dengan rapi pada selembar kertas dan kumpulkan
gurumu untuk dinilai!
3. Sepuluh karangan terbaik akan dibuat kliping untuk
perpustakaan sekolahmu.
2. Cara Menyusun Paragraf
Tahukah kamu yang disebut paragraf? Ya, setiap karangan tentu
terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf terdiri atas beberapa
kalimat yang tersusun menjadi kelompok dan mempunyai pokok pikiran.
Perhatikan contoh penulisan paragraf berikut ini!
Bel tanda masuk setelah istirahat berbunyi. Murid-murid
segera memasuki kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan
murid-murid kelas empat. Mereka masuk ke kelas untuk
mengikuti pelajaran selanjutnya.
Nah, sekarang kamu diajak menyusun paragraf dengan baik.
Caranya, perhatikan contoh susunan kalimat acak di bawah ini!
a. Dari hasil menabung, Ratna dapat membeli HP sendiri.
b. Ia mempunyai tabungan di sebuah bank pemerintah.
c. Ratna rajin menabung.
d. Setiap hari selalu menyisihkan uang jajannya.
e. Saldo tabungannya telah cukup untuk membeli sebuah HP.
f. Ratna pun mengambil tabungannya untuk membeli HP yang
diinginkan.
Bagaimana urutan kalimat di atas? Tentu terasa janggal, bukan?
Agar menjadi sebuah paragraf yang baik, harus diurutkan susunannya
sebagai berikut.
c. Ratna rajin menabung.
d. Setiap hari selalu menyisihkan uang jajannya.
b. Ia mempunyai tabungan di sebuah bank pemerintah.
e. Saldo tabungannya telah cukup untuk membeli sebuah HP.
f. Ratna pun mengambil tabungannya untuk membeli HP yang
diinginkan.
a. Dari hasil menabung, Ratna dapat membeli HP sendiri.
Susunan paragraf di atas mengandung tema rajin menabung.
Pelakunya bernama Ratna.
115
Nah, kalimat “Ratna rajin menabung” inilah yang menjadi kalimat
utama. Kalimat-kalimat lain merupakan kalimat penjelas. Apakah kamu
sudah paham? Ayo kerjakan tugas berikut ini!
Tulislah urutan kalimat acak berikut ini menjadi paragraf yang
baik!
1
. a. Film-film di televisi itu menarik.
b. Saya sering menonton film anak-anak.
b. Pada hari Minggu saya suka berlibur di rumah.
c. Saya suka mengisi kegiatan dengan menonton televisi.
d. Kadang-kadang cerita film itu menyenangkan atau
menyedihkan.
2. a. Setelah itu, aku meminta ibu untuk masuk ke sanggar
lukis.
b. Awalnya, aku tertarik ketika melihat pameran lukisan
di Taman Budaya.
c. Aku kemudian belajar melukis sendiri.
d. Ibu pun mendaftarkan aku ke sanggar lukis di kotaku.
e. Waktu itu, aku kelas III SD.
Kamu telah belajar mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon
dan menyampaikan pesan tersebut dengan baik. Kamu telah dapat menemukan
kalimat utama dari paragraf yang kamu baca secara intensif. Kamu juga telah
belajar menyusun karangan berdasarkan pengalaman. Ayo, baca rangkuman materi
di bawah ini!
1. Jika kamu menerima pesan melalui telepon, sampaikan dengan lengkap dan
jelas. Jangan pernah mengurangi atau menambahi pesan dari si penelepon.
2. Setiap paragraf mempunyai pokok pikiran yang tertuang dalam kalimat utama.
Kalimat utama bisa terletak di awal, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf.
3. Kamu hendaknyanya mengetahui ciri-ciri paragraf adalah:
a. ditulis menjorok ke dalam,
b. mengandung satu pokok pikiran utama,
c. mengandung beberapa kalimat penjelas.
4. Untuk menyusun sebuah karangan yang baik, kamu perlu menentukan tema
atau topik terlebih dahulu. Selanjutnya, membuat kerangka karangan. Dari
kerangka karangan ini dibuat karangan yang baik.
5. Kamu dapat menggunakan kata sambung
tetapi
untuk menulis suatu kalimat.
Kata ini berguna untuk menyambung kalimat yang maknanya berlawanan.
116
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
A . Lengkapi dengan jawaban yang benar!
1. Bacalah paragraf di bawah ini!
Suatu kali, ia menemukan bahwa mie yang basah bisa
dikeringkan. Dan, dengan penggorengan yang cepat, mie bisa
dikemas sehingga bisa tahan lama. Untuk menyajikannya, mie kering
ini tinggal disiram atau direndam dengan air panas. Inovasi inilah
yang merupakan cikal bakal pertama mie instan di dunia.
Kalimat utama paragraf di atas adalah ....
2. Rajin dan cerdas. Pandai mengatur waktu. Tak pernah lupa belajar.
Ratna memang pantas dijuluki bintang kelas. Tingkah lakunya
menawan. Tutur katanya sopan. Murah senyum, jarang marah. Tidak
sombong dan tidak pula angkuh.
Kalimat utama paragraf di atas adalah ....
3. “Halo, apa benar di sini nomor 897787?”
Kalimat di atas adalah salam pembuka pada ....
4. Ira
: Halo, selamat sore.
Maya : Selamat sore. Ini siapa, ya?
Ira
: Saya Ira. Bagaimana PR-mu, Maya? Sudah dikerjakan belum?
Percakapan antara Ira dan Maya terjadi melalui ....
5. (1)
Setibanya di tempat telepon, ia antre di depan telepon.
(2)
Dewi berangkat ke tempat telepon umum.
(3)
Ia membicarakan hal-hal yang penting saja.
(4)
Ia menelepon Rika untuk belajar bersama.
Urutan kalimat acak di atas jika disusun menjadi paragraf yang
baik adalah ....
6. Sebelum mengadakan perayaan HUT RI, sekolah mengadakan rapat
dahulu untuk merencakan kegiatan yang akan dilaksanakan nanti.
Paragraf di atas merupakan bagian dari kerangka karangan ....
7. (1)
Pak Bupati datang mengunjungi pameran komputer itu.
(2)
Ketua panitia menyambut dengan baik.
(3)
Diajaknya Pak Bupati keliling melihat-lihat stan yang ada.
(4)
Di Gedung Serba Guna diselenggarakan pameran komputer.
Susunan kalimat acak di atas menjadi paragraf yang baik adalah ....
8. Jika terjadi salah sambung ketika menerima telepon, sebaiknya kamu
mengucapkan ....
117
9. Setiap Jumat sore anggota pramuka SD Harapan mengadakan
latihan pramuka. Latihan dimulai pukul tiga dan selesai pukul lima.
Latihan itu dilakukan sore hari, karena pagi hari berlangsung kegiatan
belajar. Kegiatan pramuka ini merupakan salah satu kegiatan yang
wajib diikuti oleh siswa.
Kalimat utama pada paragraf di atas adalah ....
10. Gita : Halo, selamat pagi. Bisa bicara dengan Bayu?
Bayu : Ya, saya sendiri. Saya bicara dengan siapa, ya?
Dialog di atas adalah pembicaraan melalui ....
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
(Teks percakapan di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1-3)
Risma : Halo, selamat sore.
Juli
: Selamat sore. Bisa bicara dengan Risma?
Risma : Ya, saya sendiri. Ini dari siapa?
Juli
: Aku Juli.
Risma : Oh, Juli. Ada apa, Juli?
Juli
: Mengapa kamu tidak masuk sekolah, Risma?
Risma : Ya, aku sedang sakit panas. Tetapi ayahku dan ibuku tidak sempat
menuliskan surat izin karena terburu-buru masuk kantor.
Juli
: Ada pesan dari Bu Asti. Aku diminta menyampaikan kepadamu
tentang PR Bahasa Indonesia.
Risma : Oh, ya? Tentang apa PR-nya?
Juli
: Kita diminta menulis karangan pendek tentang pengalaman yang
mengesankan ketika liburan semester yang lalu.
Risma : Lalu apa lagi?
Juli
: Kata Bu Asti, karangan itu harus ditulis rapi dan dikumpulkan hari
Senin.
Risma : Aku mengerti, Jul.
Juli
: Ya sama-sama, semoga kamu lekas sembuh. Sudah ya, Ris.
Selamat sore.
Risma : Terima kasih, Juli. Selamat sore.
1. Siapakah yang menerima telepon?
2. Mengapa Risma tidak masuk sekolah?
3. Apa pesan dari Bu Asti yang disampaikan oleh Juli?
4. Tentukan tema paragraf di bawah ini!
Bu Guru membagikan soal ulangan pelajaran Bahasa Indonesia
kepada murid-murid. Pada saat itu, tak ada satu pun murid yang
berbicara. Mereka tampak bersungguh mengerjakan. Di hadapan
mereka, telah ada selembar kertas soal disertai lembar jawaban
yang diberikan Bu Guru.
118
Bangga Berbahasa Indonesia SD/MI Kelas IV
5. Tentukan kalimat utama paragraf di bawah ini!
Kini koperasi sekolahku sudah berdiri. Dalulu setiap memerlukan
alat tulis, buku-buku, termasuk buku pelajaran, siswa harus pergi
ke kota. Untuk ke kota membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Kini semuanya tersedia di koperasi sekolah.
Sesuaikan pernyataan dalam tabel berikut dengan dirimu!
Jika jawabannya “ya”, berilah warna biru pada gambar bintang!
Jika jawabannya “tidak”, berilah warna merah pada gambar
bintang! Mana yang lebih banyak warna bintangmu?
No.
Pernyataan
Warna Bintang
1.
Sekarang saya dapat menyampaikan
pesan yang saya terima melalui
telepon.
2.
Saya tahu pengertian paragraf dan
kalimat utama.
3.
Saya tahu contoh paragraf dan
mengetahui kalimat utamanya.
4.
Saya dapat menyusun kalimat acak
menjadi paragraf yang benar.
5.
Saya dapat menulis karangan
berdasarkan kerangka yang saya
susun.
6.
Saya dapat menulis kalimat dengan
kata sambung
tetapi
, yang
digunakan dalam karangan.
Jika ada bintang berwarna merah, berarti kamu belum
menguasai pelajaran itu. Ayo, pelajari kembali materi tersebut!
Selanjutnya, kamu dapat mempelajari pelajaran berikutnya.